Sabtu, 21 Desember 2013

Mengenal Astronomi

BAB I
PENDAHULUAN
                                                                                          
A.    Latar Belakang
Berbicara mengenai astronomi tentu sangatlah luas yang ada dalam pikiran.  Mungkkin ada bayangan tentang bintang-bintang, planet-planet, tata surya, ataupun sistem luar angkasa lainnya. Hal itu tentu saja muncul di benak seseorang apalagi yang belum memahami ilmu astronomi itu seperti apa. Maka dalam makalah ini penulis mencoba menyajikan beberapa uraian mengenai ilmu astronomi. Semoga kita bisa lebih memahami dan belajar lebih dalam mengenai ilmu astronomi dan perkembangannya.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian Astronomi ?
2.      Apa saja ruang lingkup Astronomi ?
3.      Bagaimana sejarah perkembangan ilmu Astronomi ?
4.      Siapakah Tokoh-tokoh Astronomi ?


BAB II
PEMBAHASAN
                                                                     
A.    Pengertian Astronomi
Secara etimologis, kata astronomi berarti susunan bintang-bintang.[1] Sedangkan Astronomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda langit secara umum.[2]
Sedangkan menurut kamus Astronomi, Astronomi diartikan sebagai ilmu alam yang melibatkan pengamatan benda-benda langit (seperti halnya bintang, planet, komet, nebula, gugus bintang, atau galaksi) serta fenomena-fenomena alam yang terjadi di luar atmosfer Bumi (misalnya radiasi latar belakang kosmik (radiasi MB)).
B.     Ruang Lingkup Astronomi
Ruang lingkup pembahasan Astronomi meliputi :
1.      Planet
Planet berasal dari bahasa Yunani planetai/planetes yang berarti pengembara. Berikut adalah klasifikasi planet dari berbagai aspek.
a.       Berdasarkan komposisinya, planet dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
Ø  Planet Terestrid : Planet padat dan berukuran mirip Bumi. Yang termasuk dalam planet ini adalah Merkurius, Venus, Bumi dan Mars.
Ø  Planet Jovian : Planet gas raksasa. Yang termasuk dalam planet ini adalah Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.
b.      Berdasarkan sifat fisiknya, planet dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
Ø  Planet Dalam : Planet Merkurius, Venus, Bumi dan Mars
Ø  Planet Luar : Planet Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus
Penggolongan ini didasarkan atas adanya sabuk asteroid antara Mars dan Yupiter.
c.       Berdasarkan sejarahnya, planet dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
Ø  Planet Klasik : Planet Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus
Ø  Planet Modern : Planet yang hanya bisa dilihat dengan Teleskop
d.      Berdasarkan arah rotasinya, planet dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
Ø  Dari Barat ke Timur : Merkurius, Mars, Yupiter, Saturnus, Neptunus
Ø  Dari Timur ke Barat : Venus dan Uranus.[3]
2.      Satelit, Asteroid dan Komet
a.       Satelit, secara bahasa berarti pengikut, pengawal, dayang. Satelit mengiringi planet dan bersama planet pula satelit mengelilingi matahari. Terdapat 2 planet yang tidak memiliki satelit, yaitu merkurius dan Venus. Sedangkan Yupiter memiliki satelit paling banyak. Planet kecil dalam tata surya, seperti Pluto memiliki 3 satelit, sedangkan Eris memiliki 1 satelit.[4]
b.      Asteroid, yaitu kumpulan cadar langit yang terbentang antara Mars dan Yupiter. Di dalamnya terdapat palnet kecil yang bernama Ceres. Wilayah yang dihuni tersebut dinamakan Sabuk Utama Asteroid, karena mereka tampak seperti sabuk yang mengitari Matahari.[5]
c.       Komet, yaitu pecahan benda langit yang berada di seberang Neptunus. Lintasan komet berbentuk lonjong yang  membentuk gelang/sabuk yang mengelilingi Matahari, dikenal sebagai Sabuk Kuiper. Gagasan lain mengenai asal usul komet muncul dari Gerard Kuiper.
Komet terletak antara 30-100 SA dari Matahari. Komet terkenal karena ekornya yang panjang, sehingga komet disebut juga sebagai bintang berekor. Ada juga yang menyebutnya Lintang Kemukus, Bintang Sapu, Bimntang Berasap, atau Si Rambut Gondrong.[6]
3.      Matahari dan Bintang
a.       Matahari
Bintang di pusat tata surya kita adalah Matahari. Matahari mengandung 99,8 % massa dari total massa tata surya. Energinya yang berupa cahaya matahari dan panas mendukung kehidupan di Bumi sekaligus membentuk Iklim dan Cuaca di Bumi.[7]
b.      Bintang
Bintang adalah benda langit yang bisa mengeluarkan cahaya sendiri.
4.      Galaksi
Galaksi adalah sistem besar  bintang-bintang yang terikat oleh gravitasi bersama dengan materi antar bintang dan materi gelap.[8]
5.      Ruang Angkasa
Ruang Angkasa adalah Sistem yang berisi milyaran galaksi yang membentuk imperium alam semesta.[9]
C.    Sejarah Perkembangan Ilmu Astronomi
1. Perkembangan Astronomi Pada Zaman Prasejarah
Ditemukan dalam peradaban bangsa Sumeria dan Babilonia yang tinggal di Mesopotamia (3500 - 3000 SM). Pembagian lingkaran menjadi 360 derajat berasal dari bangsa Sumeria. Orang Sumeria juga sudah mengetahui gambaran konstelasi bintang sejak 3500 SM. Mereka menggambar pola-pola rasi bintang pada segel, vas, dan papan permainan.
Astronomi juga sudah dikenal masyarakat India kuno. Sekitar tahun 500 SM, Aryabhata melahirkan sistem matematika yang menempatkan bumi berputar pada porosnya. Aryabhata membuat perkiraan mengenai lingkaran dan diameter bumi. Brahmagupta (598 - 668) juga menulis teks astronomi yang berjudul Brahmasphutasiddhanta pada 628. Dialah astronom pendahulu yang menggunakan aljabar untuk memecahkan masalah-masalah astronomi.
2. Perkembangan Astronomi Pada Zaman Pertengahan        
            Setelah runtuhnya kebudayaan Yunani dan Romawi pada abad pertengahan, maka kiblat kemajuan ilmu astronomi berpindah ke bangsa Arab. Astronomi berkembang begitu pesat pada masa keemasan Islam (8 - 15 M). Karya-karya astronomi Islam kebanyakan ditulis dalam bahasa Arab dan dikembangkan para ilmuwan di Timur Tengah, Afrika Utara, Spanyol dan Asia Tengah. Salah satu bukti dan pengaruh astronomi Islam yang cukup signifikan adalah penamaan sejumlah bintang yang menggunakan bahasa Arab, seperti Alnitak, Alnilam, Mintaka (tiga bintang terang di sabuk Orion), Aldebaran, Algol, Altair, Betelgeus.
Selain itu, astronomi Islam juga mewariskan beberapa istilah dalam `ratu sains' itu yang hingga kini masih digunakan, seperti alhidade, azimuth, almucantar, almanac, denab, zenit, nadir, dan vega. Kumpulan tulisan dari astronomi Islam hingga kini masih tetap tersimpan dan jumlahnya mencapaii 10 ribu manuskrip.
3. Perkembangan Ilmu Astronomi pada zaman Modern
Perkembangan astronomi pada zaman modern sudah sangat pesat sekali. Sebagai bukti pesatnya perkambangan astronomi adalah banyaknya penemuan-penemuan benda-benda luar angkasa seperti halnya planet-planet baru dan galaksi-galaksi baru. Dengan adanya peralatan yang canggih yang telah diciptakan para ilmuan khususunya ilmuan barat sangat mendukung perkembangan ilmu astronomi. Seperti halnya satelit-satelit NASA yang diterbangkan ke luar angkasa untuk pengamatan fenomena luar angkasa.
Para pakar astronomi pada zaman sekarang sudah mulai meneliti keadaan planet-planet luar angkasa dengan menerbangkan beberapa astronot untuk melakukan obserfasi ke planet-planet sebagai salah satu contohnya adalah planet Mars. Planet merah (Mars) merupakan planet yang mendapatkan konsentrasi penuh dari para astronom. Bahkan mereka sampai membuat sebuah robot yang mampu menelusuri dataran Mars. Nasa Phoenix berhasil mendarat di Mars pada bulan Mei lalu. Dari sinilah diketahui bahwa planet Mars mampu dihidupi oleh manusia karena terdapat sumber air di dalamnya.[10]

D.    Tokoh-tokoh Astronomi
Berikut ini adalah  para ilmuwan astronomi.           
1.      Anaximander (610-546 SM)
Seorang Ilmuwan yang berasal dari Yunani yang sering disebut sebagai “Bapak Ilmu Astronomi”. Ia menganggap bentuk Bumi sebagai silinder dan angkasa beputar tiap hari mengelilinginya.
2.      Pythagoras (abad ke-6 SM)
Seorang ilmuwan Yunani yang diketahui sebagai yang pertama kalinya mencetuskan gagasan bahwa bumi berbentuk bola. Ia percaya bahwa bumi terletak di pusat alam semesta dan benda-benda angkasa lain beredar mengelilingi Bumi.
3.      Aristharkus (abad ke-3 SM)
Seorang ilmuwan yang berasal dari Yunani. Ia percaya bahwa matahari adalah pusat alam semesta. Ia adalah orang pertama kali yang menghitung ukuran relatif matahari, bumi dan bulan. Aristharkus berpendapat bahwa diameter bulan itu lebih dari 30% diameter Bumi (sangat dekat dengan nilai sebenarnya yaitu 0,27 kali diameter Bumi). Selain itu Ia juga memperkirakan bahwa matahari memiliki diameter 7 kali diameter Bumi. Ini kira-kira 15 kali lebih kecil dari ukuran sebenarnya yang kita ketahui saat ini.
4.      Aristoteles (384-322 SM)
Seorang ilmuwan yang juga berasal dari Yunani. Ia percaya bahwa matahari, bulan dan planet-planet mengitari bumi pada permukaan serangkaian bola angkasa yang rumit. Ia mengatakan bahwa Bumi dan bulan berbentuk bola dan bulan bersinar dengan memantulkan cahaya matahari, tetapi ia tak percaya bahwa bumi bergerak dalam antariksa ataupun bergerak dalam porosnya.
5.      Eratosthenes (276-196 SM)
Seorang ahli astronomi Yunani yang pertama-tama mengukur besarnya bumi secara teliti. Ia mencatat perbedaan ketinggian Matahari di langit sebagaimana terlihat pada tanggal yang sama dari dua tempat pada garis utara-selatan yang jaraknya diketahui. Dari pengamatannya, ia menghitung bahwa bumi mestinya bergaris tengah 13.000 km. Hampir tepat dengan angka yang sebenarnya (12.756,28 km pada khatulistiwa).
6.      Hipparkus (abad ke-2 SM)
Seorang ahli astronomi Yunani yang dianggap terbesar pada zamannya. Ia membuat sebuah katalog 850 bintang dengan teliti yang dibagi kedalam 6 kelompok kecerlangan atau magnitudo; bintang paling cemerlang dengan magnitudo 1 dan yang paling lemah (yang tampak dengan mata telanjang) dengan magnitudo 6. Suatu sistem magnitudo yang disesuaikan masih digunakan dewasa ini. Hipparkus menemukan bahwa posisi Bumi agak goyah di antariksa, suatu efek yang disebut presesi.
7.      Ptolomeus (abad ke-2 SM)
Seorang ilmuwan Yunani yang menyusun gambaran baku mengenai alam semesta yang dipakai oleh para ahli astronomi hingga jaman Renaissance. Menurut Ptolomeus, matahari, bulan dan planet-planet beredar mengelilingi bumi dengan suatu sistem yang rumit. Teori ini akhirnya ditentang dan dibuktikan kesalahannya oleh pandangan Copernicus. Ptolomeus menulis ensiklopedi besar astronomi Yunani yang disebut Almagest.
8.      Nicolaus Copernicus (1473-1543)
Seorang ahli astronomi dari Polandia yang mencetuskan pandangan bahwa bumi bukanlah pusat alam semesta sebagaimana pandangan umum pada masanya, melainkan mengitari matahari seperti planet-planet lainnya. Pola berani ini disajikan dalam bukunya mengenai perkisaran bola-bola angkasa yang terbit ditahun wafatnya. Polanya itu lebih memudahkan penjelasan tentang gerakan planet sesuai pengamatan. Teorinya didukung oleh pengamatan Galileo dan dibenarkan oleh perhitungan Johannes Kepler.
9.      Tycho Brahe (1546-1601)
Ahli Astronomi dari Denmark, ia dipandang sebagai pengamat terbesar di zaman pra-teleskop. Dengan memakai alat bidik sederhana, pada waktu itu Brahe mengukur posisi planet dengan ketelitian yang lebir besar  dari siapapun sebelumnya. Hal ini memungkinkan asistennya, Johannes Kepler untuk memecahkan hukum gerakan planet.
10.  Galileo Galilei (1564-1642 M)
Seorang ilmuwan Italia yang menciptakan revolusi dalam astronomi dengan pengamatan perintisnya di angkasa. Dalam tahun 1609, Galileo mendengar mengenai penciptaan teleskop dan membuat satu bagi dirinya. Dengan itu ia menemukan kawah-kawah bulan, melihat bahwa Venus menunjukkan fase-fase sambil ia mengitari matahari dan menemukan bahwa Yupiter memiliki 4 buah bulan.
11.  Johannes Kepler (1571-1630 M)
Seorang ahli Matematika dan ahli Astronomi Jerman yang menemukan ketiga hukum dasar pergerakan planet. Pertama dan yang terpenting, ia di tahun 1609 menunjukkan bahwa planet bergerak mengelilingi matahari dalam orbit eliptik, bukannya dalam kombinasi lingkaran-lingkaran sebagaimana  diperkirakan sebelumnya. Ia menunjukkan pula bahwa kecepatan planet berubah sepanjang orbitnya, lebih cepat bila lebih dekat dengan matahari dan lebih lambat bila jauh. Di tahun 1619 ia menunjukkan bahwa jangka waktu yang diperlukan sebuah planet untuk menyelesaikan satu orbit berkaitan dengan rata-rata jaraknya dari matahari. Untuk perhitungannya, Keppler menggunakan pengamatan Tycho Brahe.
12.  Sir Isaac Newton (1642-1727 M)
Seorang ilmuwan Inggris yang melalui hukum-hukum gravitasinya membantu menerangkan mengapa planet mengitari matahari. Johannes Keppler juga menghitung hal ini dengan hukumnya mengenai gerakan planet. Newton juga memberi sumbangan penting kepada astronomi , pengamatan dan penelitiannya mengenai cahaya dan optika. Di tahun 1668 ia membangun teleskop pemantul (reflektor) yang pertama di dunia.
13.  Edmond Halley (1656-1742 M)
Seorang ahli astronomi Inggris yang di tahun 1705 memperhitungkan bahwa komet yang terlihat dalam tahun-tahun 1531, 1607 dan 1682 sesungguhnya  adalah benda-benda yang sama yang bergerak dalam satu garis edar tiap 75 atau 76 tahun mengedari matahari. Komet tersebut kini dikenal sebagai Komet Halley. Dalam tahun 1720, Halley menjadi ahli astronomi kerajaan yang kedua. Di Greenwich ia membuat studi  yang memakan waktu lama mengenai gerakan bulan.
14.  James Bradley (1693-1762 M)
Seorang ahli astronomi dari Inggris yang menemukan penyimpangan yang disebut Aberasi Sinar Cahaya di tahun 1728 M, yaitu bukti langsung pertama yang dapat diamati bahwa bumi beredar mengelilingi matahari. Maka dari besarnya penyimpangan kemudian ia menghitung kecepatan cahaya sebesar  295.000 km/dt. Hanya sedikit lebih kecil dari nilai sebenarnya (299.792,4574 km/dt, US National Bureau of Standards).
15.  Immanuel Kant (1724-1804 M)
Seorang filusuf Jerman yang pada tahun 1755 mengajukan cikal-bakal teori modern tentang tata surya. Kant percaya bahwa planet-planet tumbuh dari sebuah cakram materi di sekeliling matahari, sebuah gagasn yang kemudian dikembangkan oleh Marquis de Laplace. Kant juga berpendapat bahwa nebula suram yang terlihat di antariksa adalah galaksi tersendiri seperti galaksi Bima Sakti kita. Pendapat tersebut kini telah terbukti kebenarannya.
16.  Charles Messier (1730-1817 M)
Seorang ahli astronomi Prancis yang menyusun sebuah daftar berisi lebih dari 100 kelompok bintang dan nebula. Hingga sekarang, banyak diantara objek ini yang masih disebut dengan nomor Messier atau M, seperti M1, nebula Kepiting, dan M31, Galaksi Andromeda.
17.  Sir William Herschel (1738-1822 M)
Seorang ahli astronomis Inggris, lahir di Jerman, yang menemukan planet Uranus pada tanggal 17 Maret 1781 beserta dua satelitnya dan juga dua satelit Saturnus.. Herschel membuat survey lengkap langit utara dan menemukan banyak bintang ganda dan nebula. Untuk menangani pekerjaan ini, ia membangun sebuah reflektor 122 cm, terbesar di dunia saat itu. Survey langit herschel itu meyakinkan bahwa galaksi kita berupa sistem bintang berbentuk lensa, dengan kita di dekat pusat. Pandangan ini diterima hingga jaman Harlow Shapley.
18.  Laplace, Pierre Simon, Marquis de (1749-1827 M)
Seorang ahli matematika Prancis yang mengembangkan teori asal mula tata surya yang digagas oleh Immanuel Kant. Di tahun 1796, Laplace melukiskan bagaimana cincin-cincin materi yang terlempar dari matahari dapat memadat menjadi planet-planet. Perincian teori tersebut telah ditinjau kembali, tetapi pada pokoknya tidak berbeda dengan teori-teori modern mengenai awal mula terjadinya tata surya.
19.  Urbain Jean Joseph Leverrier (1811-1877 M)
Seorang ahli matematika Prancis yang memperhitungkan keberadaan planet Neptunus. Saat memeriksa gerakan Uranus, ia menemukan bahwa gerakannya dipengaruhi oleh sebuah planet tak dikenal. Perhitungan Leverrier memungkinkan penemuan Neptunus oleh Johann Galle.
20.  Johann Gottfriend Galle (1812-1910 M)
Seorang ahli astronomi Jerman yang menemukan planet Neptunus. Dengan menggunakan perhitungan Urbain Leverrier, Galle menemukan Neptunus pada malam hari, di tanggal 23 September 1846, tidak seberapa jauh dari posisi yang semula diperhitungkan.
21.  Giovanni Schiaparelli (1835-1910 M)
Seorang ahli astronomi dari Italia yang pertama kali melaporkan adanya “saluran” di permukaan planet Mars ketika planet tersebut mendekati tahun di tahu 1877. Ia menamakannya canali, dari bahasa Italia yang berarti “saluran”. Ia tidak mempercayai bahwa saluran itu adalah buatan makhluk cerdas, tetapi penerjemahan yang kurang tepat memberi kesan yang keliru. Schiaparelli juga menunjukkan bahwa hujan meteor mengikuti garis edar sama seperti komet. Dari sana, ia menduga bahwa hujan meteor sebenarnya adalah puing sebuah komet.
22.  John Ludwig Emil Dreyer (1852-1926 M)
Seorang ahli astronomi Denmark yang menghimpun sebuah katalog utama yang memuat hampit 8000 kelompok bintang dan nebula. Katalog yang disusunnya disebut katalog Umum Baru (the New General Catalogue, NGC).
23.  Percival Lowell (1855-1916 M)
Seorang ahli astronomi Amerika yang memetakan saluran-saluran di Mars dan percaya tentang adanya kehidupan di planet tersebut. Pada tahun 1894 ia mendirikan observatorium Lowell di Arizona guna mempelajari Mars. Lowell juga mempercayai adanya planet di seberang Neptunus yang belum ditemukan. Ia mulai mencarinya di langit dengan bantuan gambar foto. Planet baru itu, kemudian dinamai Pluto, akhirnya ditemukan oleh Clyde Tombaugh pada tahun 1930, setelah meninggalnya Lowell. Selain merupakan nama Dewa Kematian bangsa Yunani Kuno, dua huruf awal pada Pluto juga merupakan penghormatan untuk namanya.
24.  Harlow Shapley (1855-1972 M)
Seorang astronomi dari Amerika yang di tahun 1921 pertama kali menghitung ukuran sebenarnya dari galaksi kita, dan menunjukkan bahwa matahari tidak terletak di pusatnya. Shapley mengajukan gagasannya dari suatu studi mengenai kelompok globular perbintangan yang terbesar dalam suatu cincin di sekitar galaksi kita. Dengan mengukur jaraknya dari kecerlangan bintang yang dikandungnya , ia memperkirakan bahwa galaksi kita kira-kira berdiameter 100.000 tahun cahaya dan bahwa matahari terletak kira-kira 30.000 tahun cahaya dari pusatnya.
25.  Henrietta Leavit (1868-1921 M)
Seorang ahli astronomi Amerika yang menemukan sebuah tekhnik penting dalam astronomi untuk mengukur jarak bintang dengan memakai bintang-bintang Variabel Cepheid. Di tahun 1912 ia menemukan bahwa kecerlangan rata-rata sebuah Cepheid berhubungan langsung dengan jangka waktu yang diperlukannya untuk berubah, dengan Cepheid paling cemerlang memiliki periode paling lama. Jadi, dengan mengukur waktu variasi cahaya sebuah Cepheid, para astronom dapat memperoleh kecerlangan sebenarnya, dengan demikian jaraknya dari bintang dan planet lain dapat pula dihitung.
26.  Edwin Hubble (1889-1953 M)
Seorang ahli astronomi Amerika yang di tahun 1924 menunjukkan bahwa terdapat galaksi lain di luar galaksi kita. Selanjutnya ia mengelompokkan galaksi menurut bentuknya yang spiral atau eliptik. Di tahun 1929ia mengumumkan bahwa alam semesta mengembang dan bahwa galaksi bergerak saling menjauhi dengan kecepatan yang semakin tinggi; hubungan ini kemudian disebut dengan hukum Hubble. Jarak sebuah galaksi dapat dihitung dengan hukum Hubble bila kecepatan menjauhnya diukur dari pergeseran merah cahayanya. Menurut pengukuran terakhir, galaksi bergerak pada 15 km/dt tiap jarak satu juta tahun cahaya. Nama Hubble kini diabaikan pada sebuah teleskop raksasa di antariksa yang dioperasikan oleh NASA.   
27.  Georges Lemaitre (1894-1966 M)
Seorang ahli astronomi Belgia yang pada tahun 1927 mencetuskan teori Ledakan Besar Kosmologi dan menyatakan bahwa alam semesta dimulai dengan suatu ledakan besar dahulu kala dan bahwa sejak itu kepingannya masih terus beterbangan. Lemaitre mendasarkan teorinya pada pengamatan Edwin Hubble mengenai alam semesta yang mengembang.
28.  George Gamow (1904-1968 M)
Seorang ahli astronomi Amerika pendukung teori ledakang besar (Big Bang). Menurut  hitungannya, kira-kira 10% bahan dalam alam semesta seharusnya adalah Helium yang terbentuk dari Hidrogen selama terjadinya ledakan besar, pengamatan telah membenarkan ramalan ini. Ia juga meramalkan adanya suatu kehangatan kecil dalam alam semesta sebagai peninggalan ledakan besar. Radiasi Latar Belakang ini akhirnya ditemukan pada tahun 1965.
29.  Clyde Tombaugh (1906-1997 M)
Ahli astronomi yang berasal dari Amerika yang pada bulan Februari 1930 menemukan planet Pluto dengan mempergunakan gambar-foto yang diambil di observatorium Lowell. Setelah penemuan Pluto, Tombaugh melanjutkan survey foto sekeliling langit untuk mencari planet lain yang mungkin ada, tetapi tidak menemukan sesuatu.
30.  Carl von Weizsacker (1912 M)
Seorang astronom Jerman yang pada tahun 1945 menggagas dasar teori-teori modern mengenai asal mula tata surya. Ia membayangkan bahwa planet terbentuk dari kumpulan partikel-partikel debu yang berasal dari sebuah cakram yang terdiri dari materi yang mengelilingi matahari saat masih muda. Teorinya ini merupakan perubahan dari teori sebelumnya yang digagas oleh Kant dan Laplace.
31.  Sir Fred Hoyle (1915 M)
Seorang ahli astronomi Inggris yang dikenal karena karyanya mengenai Teori Keadaan Tunak yang menyangkal bahwa alam semesta diawali dengan suatu ledakan besar. Hoyle menunjukkan bagaimana unsur-unsur kimia berat dalam alam semesta tersusun dari Hidrogen dan Helium dengan reaksi-reaksi nuklir di dalam bintang, dan tersebar dalam antariksa oleh ledakan supernova.
32.  Marteen Schmidt (1929 M)
Seorang ahli astronomi Amerika yang menemukan jarak-jarak kuasar dalam alam semesta. Di tahun 1963, ia mula-mula mengukur pergeseran merah dari kuasar C-273 yang ternyata begitu besar sehingga menurut hukum Hubble ia seharusnya terletak jauh di luar galaksi kita.
33.  Carl Sagan (1934-1996 M)
Seorang ilmuwan Amerika yang dikenal karena penelitiannya mengenai kemungkinan adanya bentuk kehidupan diluar planet Bumi. Ia terlibat sebagai peneliti dalam  berbagai misi wahana tak berawak yang diluncurkan oleh NASA, diantaranya adalah misi Mariner ke planet Venus dan Viking ke planet Mars.[11]
                                                                                                                                                      
                                                                                         






BAB III
KESIMPULAN

            Dari pembahasan makalah diatas, dapat disimpulkan bahwa:
1.      Atronomi adalah ilmu yang mempelajari benda-benda langit secara umum
2.      Ruang limgkup ilmu astronomi meliputi pembahasan tentang:
Ø  Planet
Ø  Satelit, asteroid, dan komet
Ø  Matahari dan bintang
Ø  Galaksi
Ø  Ruang angkasa
3.      Sejarah perkembangan ilmu astronomi dari masa ke masa dibagi menjadi 3 yaitu perkembangan ilmu astronomi pada zaman prasejarah, zaman pertengahan, dan zaman modern.
4.      Tokoh-tokoh astronomi mulai abad ke-6 SM sampai abad ke-20 M ada 33 tokoh. Yang masih-masing dari mereka mempunyai pendepat sesuai dengan ideologi yang berbeda-beda dan ada pula pendapat yang saling berkaitan dan juga menguatkan pendapat dari tokoh lain.


BAB IV
PENUTUP

            Demikian makalah ini kami susun secara sederhana. Kami menyadari akan kekurangan dalam penyusunan dan penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan penyusunan makalah kedepan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amiin.
           




DAFTAR PUSTAKA


Hambali, Slamet, 2012, Pengantar Ilmu Falak, Banyuwangi: Bismillah Publisher.
Khazin, Muhyiddin, 2004, Ilmu Falak dalam Teori dan Praktik, Yogyakarta: Buana Puastaka.
Hilger, Adam, dkk, 1988, Astronomy Principles and Practice, Bristol: IOP Publishing Ltd Techno House.
Haryadi, Rohmat, 2008, Ensiklopedia Astronomi, Jakarta: Erlangga.
           





                    




[1] Adam Hilger, dkk, Astronomy Principles and Practice, 1988, hal. 3.                     
[2]  Muhyiddin Khazin, Ilmu Falak dalam Teori dan praktek, Yogyakarta:Buana Pustaka, 2004, hal. 1.
[3] Rohmat Haryadi, Ensiklopedia Astronomi Jilid 2. Planet, Jakarta:Penerbit Erlangga, 2008, hal. 7.
[4] Ibid. jilid 3. Satelit, Asteroid dan Komet, hal. 7.
[5] Ibid.  hal. 45.                                                                        
[6] Ibid. Hal. 60 dan 67.
[7]Ibid.  jilid 4. Matahari dan Bintang, hal. 7.
[8] Ibid. jilid 5. Galaksi, hal. 21.
[9] Ibid. jilid 6. Ruang Angkasa,  hal. 7.
[10] Diakses dari http://amblass17.blogspot.com/201104/sejarah-perkembangan-ilmu-astronomi.html pada hari Senin, 23 September 2013 pukul 09.41 WIB
[11] Slamet Hambali, Pengantar Ilmu Falak, Banyuwangi:Bismillah Publisher, 2012, hal. 279-288

Tidak ada komentar:

Posting Komentar