Sabtu, 23 Mei 2015

PROSES PENCIPTAAN ALAM SEMESTA

    Alam semesta merupakan salah satu dari ciptaan Allah SWT yang menjadi bukti bahwa Allah maha kuasa. Para ilmuan dan pemikir selama ratusan tahun telah melakukan penelitian pada alam semesta yang sangat luas. Mereka masih ingin tahu bagai mana awal dari penciptaan alam semesta yang sangat luar biasa. Namun para ilmuan hanya menemukan sedikit sekali teori-teori tentang alam semesta.
            Gagasan yang umum pada abad ke 19 mengatakan bahwa alam semesta adalah kumpulan dari materi-materi yang jumlahnya tak terhingga yang sudah ada sejak zaman dahulu dan akan terus ada selamanya. Gagasan pada abad ini di sebut dengan paham matrealis. Paham matrealis menolak bahwa alam semesta bukan dari ciptaan Allah, melainkan sudah ada sejak dahulu dan tidak pernah akan berakhir.Paham matrealis adalah paham yang meyakini materi  sebagai satu-satunya kebenaran mutlak dan apapun selain materi.”Paham ini berakar dari kebudayaan yunani kuno yang mendapat penerimaan luas dari masyarakat. Sehingga cara pandang ini menjadi terkenal dalam paham matrealisme di dialektika Karl Marx. Mereka berkeyakinan bahwa model alam semesta ini sebagi dasar paham ateisme mereka.
             Seperti yang diterangkan dalam bukunya PRINCIPES FONDA MENTAUX DE PHILOSOPHIE  Georges Politzer mengatakan bahwa alam semesta bukanlah sesuatu yang diciptakan. Selain itu politzer juga mengatakan bahwa”jika ia di ciptakan, ia sudah pasti diciptakan tuhan dari ketiadaan” Ketika Georges Politzer mengatakan bahwa alam semesta bukanlah sesuatu yang diciptakan, ia berpegang pada model alam semesta statis pada abad 19.
            Namun seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu setelah abad ke 20an, paham matrealis sudah mulai hilang. Karena ditemukan alam semesta tidak tetap seperti yang diterangkan oleh paham matrealis, melainkan alam semesta terus berkembang. Selain itu banyak penelitian dan perhitungan yang menyatakan bahwa alam semesta ini berkembang, dan berawal dari ketiadaan menjadi ada. Sampai saat ini teori ini masih diterima oleh para ilmuan dan para pengamat. Penemuan fakta-fakta penting  ini dimungkinkan melalui hasil  beragam penelitian dan penemuan revolusioner.
  
BIG BANG
          Pada tahun 1929 di observatirium kalifornia, seorang ilmuan astronomi dari Amerika bernama Edwin Hubel membuat penemuan terbesar di sepanjang sejarah astronomi, Ketika mengamati bintang-bintang dengan teleskop raksasa, ia menyatakan bahwa bintang memancarkan cahaya merahnya sesuai dengan jaraknya. Ini berarti bintang-bintang menjauh dari kita. Sebab menurut hukum fisika, spektrum cahaya yang menjauhi pengamat berwarna merah  sedangkan yang berwarna ungu mendekati pengamat. Pada pengamatan hubel bintang berwarna merah, ini berarti alam menjauh darim kita dan berkembang. Sebenarnya teori berkembang ini sudah dimengerti sebelumnya oleh aldof eastine seorang ilmuan terhebat  pada abad ke 20 dengan teori fisikanya. Namun dia mendiamkan teori ini hanya karena teori statis yang pada saat itu telah meluas. Di kemudian hari dia menyadari tindakan ini kesalahan yang terbesar dalam karirnya.
            Apa pengertian dari mengembangnya alam semesta ini? Jika alam semesta ini ditarik mundur, maka akan bermula pada satu titik tunggal. Perhitungan mengatakan bahwa satu titik ini berisi semua materi alam semesta haruslah memiliki volum nol dan kepadatan tak hingga. Alam semesta telah terbentuk dari titik ledakan volum nol ini. Ledakan raksasa ini di sebut big beng, dan teorinya di sebut teori big beng. Perlu diketahui volum nol merupakan pernyataan teoritis yang digunakan untuk memudahkan pemahaman.
            Pada dasarnya volum nol itu pernyataan para ilmuan yang pada intinya nol itu adalah ketiadaan. Sehingga alam semesta berarti dulunya tidak ada, dan berarti diciptakan. Pernyataan ini sudah ada sejak abad 14 lalu dalam Al Qur’an surat al an’am ayat 101 yang artinya:

  Dia Pencipta langit dan bumi. bagaimana dia mempunyai anak padahal dia tidak mempunyai isteri. dia menciptakan segala sesuatu; dan dia mengetahui segala sesuatu.
            Teori big beng mengemukakan bahwa alam semesta dulunya itu satu, kemudian terpisah-pisah. Pernyataan ini, yang dikemukakan oleh big beng sekali lagi telah dikemukakan dalam Al Qur’an:

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?(QS Al Anbiya 30)
Mengembangnya alam semesta ini adalah bukti bahwa alam ini dahulu tidak ada dan di ciptakan, yaitu oleh Allah. Meskipun tidak ditemukan oleh ilmuan abad 20an. Tapi Allah telah menjelaskannya dalam Al Qur’an surat Adz Dzuriyat ayat 47:

Dan langit itu kami bangun dengan kekuasaan (kami) dan Sesungguhnya kami benar-benar berkuasa
            Teori big beng merupakan bukti nyata bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan dengan kata lain alam ini diciptakan oleh Allah. Ini lah yang menjadi alasan oleh para ahli astronomi paham matrealis untuk menolak teori big beng yang menyatakan alam ini di ciptakan oleh Allah dan mempertahankan gagasan alam semesta takhingga. Alasan penolakan ini terungkap oleh A.S Edington seorang fisikawan ahli paham matrealis terkenal, ia mengatakan:
“secara filosfis gagasan tentang permulaan tiba-tiba dari tatanan alam yang ada saaat ini sungguh menjijikan bagi saya”
Selain itu Freed Hoyle seorang ilmuan inggris yang merasa sangat terganggu oleh munculnya teori big beng. Di pertengahan abad ke 20 hoyle mengemukakan teori barunya yang di sebut steady state yang mirip dengan teori alam semesta stastik pada abad ke 19. Tori ini mengemukakan bahwa alam semesta berukuran tak hingga dan kekal sepanjang masa. Pada dasarnya teori ini untuk memperkuat teori alam stastik yang sangat bertentangan dengan teori big beng. Mereka yang mempertahan kan teori steady state telah lama menentang teori big beng namun ilmu pengetahuan justru meruntuhkan paham mereka.
            Pengamatan-pengamatan teori big beng terus dilakukan sehingga semakin banyak bukti yang menguatkan bahwa teori yang benar adalah teori alam semesta berkembang atau big bang. Sehingga teori inilah yang membuat semua orang mengkuti teori big beng. Dan banyak ilmuan dari paham matrealis yang sangat terganggu dengan kedatangan teori big beng ini. Denis fiama dan Freed Hoyle yang mempertahan kan teori steady state selama bertahun-tahun akhirnya mengaku juga, bahwa teori yang benar adalah teori big bang.
                lalu bagaimana alam semesta ini sebelum teori big bang?
Allah lah yang menciptakan alam semesta ini. Pada intinya Allah yang maha kuasa inilah yang menciptakan alam semesta ini. Karena tidak mungkin kejadian yang sangat tertata ini terjadi dengan sendirinya. (harun yahya)